Zygomycota, atau jamur konjugasi, termasuk jamur, seperti yang menyerang roti dan produk makanan lainnya. Karakteristik untuk mengidentifikasi dari Zygomycota adalah pembentukan zygospora selama reproduksi generatif dan tidak adanya dinding sel hifa kecuali dalam struktur reproduksi. Banyak (sekitar 100 spesies) yang dikenal merupakan simbion pada akar tanaman.
Anggota kelas ini sebagian besar hidup di darat dan di dalam tanah atau pada bagian tumbuhan dan hewan yang membusuk. Perkembangbiakan jamur dalam kelas ini adalah perkembangbiakan generatif dengan gametangiogami dari dua hifa yang saling sesuai dengan menghasilkan zigospora, sedangkan perkembangbiakan vegetatif dilakukan dengan membentuk spora tak berflagel yang berupa sporangiospora atau konidia. Zygomycota mempunyai hifa senositik, yaitu hifa yang mengandung banyak inti dan tidak mempunyai sekat melintang, jadi hifa berbentuk satu tabung halus yang mengandung protoplast dengan banyak initi. Seperti halnya jamur lain, zygomycota memproduksi dinding sel yang mengandung zat kitin,mereka tumbuh sebagai miselia atau benang-benang yang disebut hifa. Jamur dalam kelas ini disebut sebagai jamur paling tinggi dibandingkan dengan kelas Ascomycota dan Basidiomycota.
Zygomycota dapat membentuk alat reproduksi secara generatif berupa zigosporangium yang berdinding tebal sehingga tahan terhadap kondisi kering atau lingkungan yang buruk. Zigosporangium secara metabolis tidak aktif sehingga tahan terhadap kondisi beku dan kering. Namun, setelah kondisi lingkungan membaik, zigosporangium yang mengandung zigospora akan berkecambah menghasilkan sporangium yang di dalamnya terdapat spora generatif. Jamur Rhizopus sp. memiliki rizoid yang berfungsi menyerap nutrisi dan hifa horizontal yang disebut stolon.
Sebenarnya bukan hanya ciri-ciri Zygomycota dan reproduksi zygomycota, tapi pembahasan pada kali ini akan dilengkapi dengan cara hidup dan habitat zygomycota serta dengan manfaat atau peranannya. Zygomycota merupakan salah satu pembagian dari devisi fungi berdasarkan cara reproduksinya dimana Zygomycota menghasilkan zigospora sebagai hasil dari reproduksi seksual. Zigospora adalah spora yang tidak berflagela. Zygomycota terdiri atas hifa yang tak bersekat dengan memiliki banyak inti sel. Septa hanya terdapat pada sel untuk reproduksi. Dinding sel Zygomycota mengandung zat kitin. Zygomycota tidak memiliki tubuh buah. Beberapa dari hifa berdiri tegak dan membentuk sporangiofor. Dari ujung sporangiofor terbentuk sporangium yang memiliki bentuk bulat dan didalam sporangium terdapat spora aseksual. Pada sporangium yang sudah tua akan berwarna kehitaman.
Anggota kelas ini sebagian besar hidup di darat dan di dalam tanah atau pada bagian tumbuhan dan hewan yang membusuk. Perkembangbiakan jamur dalam kelas ini adalah perkembangbiakan generatif dengan gametangiogami dari dua hifa yang saling sesuai dengan menghasilkan zigospora, sedangkan perkembangbiakan vegetatif dilakukan dengan membentuk spora tak berflagel yang berupa sporangiospora atau konidia. Zygomycota mempunyai hifa senositik, yaitu hifa yang mengandung banyak inti dan tidak mempunyai sekat melintang, jadi hifa berbentuk satu tabung halus yang mengandung protoplast dengan banyak initi. Seperti halnya jamur lain, zygomycota memproduksi dinding sel yang mengandung zat kitin,mereka tumbuh sebagai miselia atau benang-benang yang disebut hifa. Jamur dalam kelas ini disebut sebagai jamur paling tinggi dibandingkan dengan kelas Ascomycota dan Basidiomycota.
Zygomycota dapat membentuk alat reproduksi secara generatif berupa zigosporangium yang berdinding tebal sehingga tahan terhadap kondisi kering atau lingkungan yang buruk. Zigosporangium secara metabolis tidak aktif sehingga tahan terhadap kondisi beku dan kering. Namun, setelah kondisi lingkungan membaik, zigosporangium yang mengandung zigospora akan berkecambah menghasilkan sporangium yang di dalamnya terdapat spora generatif. Jamur Rhizopus sp. memiliki rizoid yang berfungsi menyerap nutrisi dan hifa horizontal yang disebut stolon.
Sebenarnya bukan hanya ciri-ciri Zygomycota dan reproduksi zygomycota, tapi pembahasan pada kali ini akan dilengkapi dengan cara hidup dan habitat zygomycota serta dengan manfaat atau peranannya. Zygomycota merupakan salah satu pembagian dari devisi fungi berdasarkan cara reproduksinya dimana Zygomycota menghasilkan zigospora sebagai hasil dari reproduksi seksual. Zigospora adalah spora yang tidak berflagela. Zygomycota terdiri atas hifa yang tak bersekat dengan memiliki banyak inti sel. Septa hanya terdapat pada sel untuk reproduksi. Dinding sel Zygomycota mengandung zat kitin. Zygomycota tidak memiliki tubuh buah. Beberapa dari hifa berdiri tegak dan membentuk sporangiofor. Dari ujung sporangiofor terbentuk sporangium yang memiliki bentuk bulat dan didalam sporangium terdapat spora aseksual. Pada sporangium yang sudah tua akan berwarna kehitaman.
Zygomycota dapat membentuk alat reproduksi secara seksual yang berupa zigosporangium dengan dinding tebal sehingga dapat tahan dengan kondisi kering atau pada lingkungan yang buruk. Zigosporangium secara metabolis tidak aktif sehingga dapat tahan pada kondisi beku dan kering. Akan tetapi, setelah kondisi lingkungan membaik, maka sporangium yang mengandung zigospora akan berkecambah dengan menghasilkan sporangium yang didalamnya terdapat spora seksual. Jamur Rhizopus sp. memiliki rizoid dengan fungsi yang menyerap nutrisi dan hifa horizontal yang disebut dengan stolon.
1. Cara Hidup Zygomycota
Sebagian besar dari Zygomycota hidup dalam saproba (pengurai) di tanah, pada sisa-sisa organisme yang sudah mati atau sudah membusuk, dan makanan seperti tempe, nasi dan roti. Beberapa dari jenis Zygomycota hidup dengan bersimbiosis mutualisme pada akar tumbuhan dengan membentuk mikoriza. Hubungan simbiosis mutualisme Zygomycota dengan tumbuhan adalah Zygomycota akan memperoleh nutrisi yang berupa zat organik yang berasal dari inang tumbuhan, sedangkan akar tumbuhan inang dapat meningkatkan penyerapan air dan mineral yang berasal dari dalam tanah. Ada juga jenis jamur Zygomycota hidup parasit yang menyebabkan penyakit, seperti jamur penyebab pembusukan pada tanaman ubi-ubian.
2. Daur Hidup Zygomycota atau Reproduksinya
Zygomycota menjalani dua macam cara dalam bereproduksi. Reproduksi yang dilakukan secara aseksual terjadi bila kondisi lingkungan baik dan mendukung, sedangkan pada reproduksi yang dilakukan secara seksual terjadi pada kondisi lingkungan yang kering dan tidak menguntungkan.
Zygomycota menjalani dua macam cara dalam bereproduksi. Reproduksi yang dilakukan secara aseksual terjadi bila kondisi lingkungan baik dan mendukung, sedangkan pada reproduksi yang dilakukan secara seksual terjadi pada kondisi lingkungan yang kering dan tidak menguntungkan.
- Reproduksi Aseksual Zygomycota : Zygomycota bereproduksi secara aseksual adalah dilakukan dengan cara fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual (sporangiospora). Hifa dewasa yang terputus dan juga terpisah dapat tumbuh menjadi sebuah hifa jamur baru. Pada bagian hifa tertentu yang sudah dewasa akan terbentuk sporangiofor yang ujungnya terdapat sporangium (kotak spora). Didalam sporangium terjadi pembelahan secara mitosis dengan menghasilkan sporangiospora yang berkromosom haploid (n).
- Reproduksi Seksual Zygomycota : Zygomycota bereproduksi secara seksual adalah dilakukan dengan cara pembentuk spora seksual (zigospora) melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis.
"Sikslus Hidup : Reproduksi Secara Aseksual dan Seksual" |
3. Contoh Zygomycota
Anggota jamur pada devisi Zygomycota disebut dengan fungi zigot. Sejumlah ahli mikologi telah mendeksripsikan sekitar 600 fungi zigot. Contoh Jamur Zygomycota adalah Rhizopus sp, Mucor sp, dan Pilobolus. Beauveria bassiana, Metarrhisium anisopliae.
Anggota jamur pada devisi Zygomycota disebut dengan fungi zigot. Sejumlah ahli mikologi telah mendeksripsikan sekitar 600 fungi zigot. Contoh Jamur Zygomycota adalah Rhizopus sp, Mucor sp, dan Pilobolus. Beauveria bassiana, Metarrhisium anisopliae.
4. Ciri-Ciri Zygomycota
Berdasarkan dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan ciri-ciri Zygomycota. Ciri-ciri Zygomycota adalah sebagai berikut....
Berdasarkan dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan ciri-ciri Zygomycota. Ciri-ciri Zygomycota adalah sebagai berikut....
- Bersifat multiseluler
- Hifat tidak bersekat dan memiliki banyak inti sel
- Dinding sel mengandung zat kitin
- Tidak memiliki tubuh buah
- Ada yang memiliki rizoid dan stolon
- Reproduksi secara vegetatif (aseksual) dengan fragmentasi hifa yang membentuk sporangiospora dan generatif (seksual) dengan menghasilkan zigospora,
- Zygomycota hidup dengan saproba, parasit, dan simbiosis mutualisme
Demikianlah artikel sederhana mengenai Ciri-Ciri dan Cara Reproduksi Zygomycota. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan Terima Kasih.
Pustaka.
Irmaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan Matematik dan Ilmu Alam. Hal : 231-232. Penerbit : Erlangga. ; Wasis. 2006. Biologi untuk SMA. Permata Pembelajaran Siswa Merai Prestasi. Hal: 48-49. Jakarta : CV. Cahaya Pustaka ; Pratiwi D.A. 2006. Biologi Jilid 1 untuk SMA Kelas X. Hal : 92-93. Jakarta : Erlangga.
Pustaka.
Irmaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan Matematik dan Ilmu Alam. Hal : 231-232. Penerbit : Erlangga. ; Wasis. 2006. Biologi untuk SMA. Permata Pembelajaran Siswa Merai Prestasi. Hal: 48-49. Jakarta : CV. Cahaya Pustaka ; Pratiwi D.A. 2006. Biologi Jilid 1 untuk SMA Kelas X. Hal : 92-93. Jakarta : Erlangga.