Secara Umum Pengertian Konflik Sosial adalah sebagai suatu proses sosial antara dua pihak atau lebih disaat pihak yang satu berusaha menyingkarkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Latar belakang sampai terjadinya konflik ialah disaat terjadi perbedaan yang sulit untuk ditemukaan persamaannya/didamaikan/diselesaikan baik itu perbedaan kepandaian, ciri fisik, pengetahuan, keyakinan, dan adat istiadat. ‘dampak konflik’? sudah barang tentu yang ada dalam pola pikir masyarakat kita telah tertanam kuat bahwa konflik melahirkan dampak negatif yang berupa kerusakan, keresahan, dan kesengsaraan. Padahal pemikiran tersebut tidak selamanya benar. Ada beberapa konflik yang justru melahirkan dampak positif.
Konflik Sosial berfungsi sebagai faktor positif yang berdampak membangun (konstruktif) dan faktor negatif yang merusak (destruktif) untuk kedamaian. Konflik sosial destruktif secara positif adalah sebagai pendorong berkembangnya modal kedamaian sosial sehingga meningkatkan solidaritas antar kelompok. Sedangkan konflik sosial destruktif adalah juga dapat menjaga keutuhan kelompok dan integrasi sosial masyarakat dan skala yang lebih luas, namun jika melampui batas toleransi dan kapasitas pihak-pihak yang terlibat dengan tidak dicarikan solusi yang cepat maka hal tersebut dapat menyebabkan disintegrasi sosial.
Contoh konflik sosial yang pernah terjadi adalah ketika Indonesia dan Malaysia ditahun 2005 dimana saat itu Malaysia mengklaim wilayah Blok Ambalat merupakan bagian dari kepulaun Nusantara Konflik tersebut membuat amarah bangsa Indonesia bersama-sama bersatu melawan pemerintahan Malaysia. Hal ini merupakan salah satu contoh konflik sosial yang pernah terjadi di negara kita.
Contoh konflik sosial yang pernah terjadi adalah ketika Indonesia dan Malaysia ditahun 2005 dimana saat itu Malaysia mengklaim wilayah Blok Ambalat merupakan bagian dari kepulaun Nusantara Konflik tersebut membuat amarah bangsa Indonesia bersama-sama bersatu melawan pemerintahan Malaysia. Hal ini merupakan salah satu contoh konflik sosial yang pernah terjadi di negara kita.
Dampak Konflik Sosial Positif dan Negatif
Dampak Positif Konflik Sosial
Meskipun konflik bisa menimbulkan berbagai dampak negatif, namun nyatanya konflik juga mampu memberikan dampak yang positif, di antaranya:
Meskipun konflik bisa menimbulkan berbagai dampak negatif, namun nyatanya konflik juga mampu memberikan dampak yang positif, di antaranya:
- Menguatnya Solidaritas Kelompok – Ktika sebuah konflik terjadi, masing-masing kelompok akan berusaha memperkuat solidaritas dari masing-masing anggota kelompoknya. Selain itu, ketika persaingan dilakukan dengan benar dan jika kejujuran diutamakan, maka akan ada keselarasan dalam kelompok sehingga tercipta kekompakan
- Dapat menciptakan integrasi yang harmonis
- Memperkuat identitas pihak yang berkonflik
- Menciptakan kelompok baru
- Dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.
- Membuka wawasan
- Memperjelas berbagai aspek kehidupan yang belum tuntas
- Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma yang baru.
- Meningkatkan solidaritas antara anggota kelompok
- Mengurangi rasa ketergantungan individu atau kelompok
- Memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan yang seimbang.
- Mencapai Kemajuan – Konflik sosial tidak selamanya dilakukan dengan kekerasan. Konflik sosial dalam bentuk persaingan akan membuat kelompok yang bersaing memperoleh kemajuan dikarenakan faktor globalisasi. Masyarakat yang berkembang pesat, akan berusaha menyesuaikan diri dan membuatnya bersaing agar memiliki peradaban yang maju dalam kelompoknya.
- Membentuk Kepribadian – Konflik sosial yang dilakukan dengan persaingan yang baik akan menumbuhkan sifat jujur dari kelompok-kelompok yang bersaing. Kejujuran itu akan menumbuhkan jiwa sosial dan diri seseorang.
- Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau belum tuntas untuk ditelaah. Contohnya, dalam menetapkan suatu rancangan undang-undang (RUU) menjadi sebuah undang-undang yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) dengan persetujuan presiden. Dalam hal ini perlu dilakukan telaah terlebih dahulu terhadap rancangan undang-undang tersebut dalam sidang di DPR. Dalam penelaahan itu tentunya terjadi perbedaan pendapat atau pandangan yang nantinya berguna untuk lebih memperjelas dan mempertajam kesimpulan yang dapat memperkuat undang-undang tersebut.
- Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan individu atau kelompok. Terjadinya konflik dapat menumbuhkan kesadaran dalam masyarakat terhadap norma dan nilai sosial, serta hubungan sosial tentang perlunya diterapkan beberapa aturan yang cenderung dapat membawa ke arah yang lebih baik.
Berbagai akibat dapat terjadi ketika konflik sosial terjadi. Konflik sosial yang sifatnya mengandalkan kekerasan dan anarkisme sebagian besar akan menimbulkan dampak negatif. Akan tetapi, ketika konflik sosial itu berbentuk persaingan yang sehat, justru mampu menciptakan kemajuan dari kelompok-kelompok yang bersaing.
Dampak Negatif dari Konflik Sosial
Dampak negatif merupakan dampak yang tidak mungkin terelakkan. Konflik dalam jenis apapun pasti akan menimbulkan efek negatif terhadap kehidupan orang-orang yang berkonflik. Dampak negatif tersebut meliputi:
- Menyebabkan domnasi kelompok pemenang
- Menimbulkan keretakan hubungan antara individu dan kelompok
- Kerusakan Harta Benda dan Jatuhnya Korban Jiwa – Konflik sosial yang sifatnya merusak bisa berakibat rusaknya harta benda yang dimiliki oleh kelompok sosial tertentu. Konflik sosial sering diikuti dengan tindakan anggota kelompok dari masing-masing kubu untuk bertindak dengan mengandalkan kekerasan. Kerusakan tempat tinggal, fasilitas umum, dan lain sebagainya, merupakan bukti konkret bahwa konflik sosial justru berakibat buruk terhadap kepemilikan harta benda dari masing-masing kelompok. Selain itu, kekerasan yang serig terjadi saat konflik sosial juga menimbulkan adanya korban jiwa. Entah korban luka dari masing-masing kelompok, atau bahkan korban meninggal dari salah satu atau masing-masing kelompok. Sayangnya, justru hilangnya nyawa dari salah satu kelompok biasanya dijadikan alasan untuk melakukan penyerangan yang lebih brutal, hingga menimbulan konflik yang lebih besar dan kerugian yang lebih besar pula.
- Keretakan Hubungan Antar Kelompok – Sebuak konflik antar kelompok mau tidak mau, meskipun telah berdamai, pasti tetap meninggalkan kebencian pada beberapa individu dalam kelompok tertentu. Tentunya, keretakan hubungan antara kelompok yang berkonflik merupakan suatu hal yang tidak bisa dielakkan dan bisa menjadi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan.
- Perubahan Kepribadian pada Individu – Individu-individu yang ada dalam kelompok sosial tertentu akan mengalami perubahan sifat. Biasanya mereka akan diliputi perasaan marah, curiga, dan membenci orang-orang yang menjadi lawan konfliknya. Terkadang kepribadian seseorang lambat laun akan berupah menjadi seseorang yang diliputi kecemasan. Ia tidak akan merasa tenang karena khawatir jika konflik akan terjadi lagi. Ia diliputi rasa curiga jika kelompok yang dulunya berkonflik dengan mereka kembali menyulut permasalahan.
- Terjadi Dominasi dan Penaklukan – Adanya konflik yang melibatkan dua kelompok tertentu, mau tidak mau salah satu di antara mereka ingin menunjukkan dominasi mereka. Salah satu dari dari kelompok tersebut ingin menunjukkan bahwa mereka lebih kuat dan lebih berkuasa terhadap suatu hal. Akibatnya, timbul keinginan untuk menaklukkan kelompok yang bertentangan dengan kelompok tersebut.
Pustaka
Muin, Idianto. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga. Hal: 72-74.
Maryati, Kun, dan Suryawati, Juju. 2006. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Esis.
Maryati, Kun, dan Suryawati, Juju. 2006. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Esis.