Keanekaragaman hati atau disebut juga biodiversitas (biodiversity) adalah merupakan variasi organisme yang hidup dalam tiga tingkatan. Tiga tingkatan tersebut adalah tingkat gen, spesies, dan ekosistem. Keanegaraman hayati, menurut UU No. 5 Tahun 1994, adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik. Negara yang terkenal dengan banyak keanekaragaman hayati adalah Indonesia dengan negara kepulauan yang terdiri dari 18.110 pulau (Lapan-2003) yang tersebar dari sabang sampai dengan marauke. Terdapat lebih 10.000 yang diantaranya pulau-pulau kecil. Pulau-pulau tersebut mempunyai keadaan alam yang beragam dan menampilkan kekhususan kehidupan yang terdapat di dalamnya. Hal ini menyebabkan indonesia merupakan keanekaragaman flora, fauna, dan mikroorganisme yang tinggi .
Meskipun negara dengan kekayaan flora, fauna dan mikroorganisme yang banyak. Menurut Indonesia Center for Bioderversity and Biotechnology (ICBB), namun luas daratan Indonesia hanya sekitar, 1,3% dari total yang luas daratan di dunia, tetapi terdapat spesies yang hidip di Indonesia yang dalam hal ii menempati rangking pertama dengan kekayaan spesies yaitu mamalia 646 spesies, 36% endemik). Ranking pertama untuk kupu-kup besar dan berwarna-warni (swallowtail butterflies), total spesies 121 yang telah teridentifikasi, 44& endemik. Rangking ketiga reptilia dengan kurang lebih 600 spesies, rangking keempat untuk burung 1603 spesies, 28% endemik, rangking kelima amfibia 270 spesies, dan rangking ketujuh untuk tumbuhan berbunga sekitar 25.000 spesies. Dan dihutan indonesia terdapat 400 spesies pohon yang bernilai ekonomis tinggi.
Namun, terdapat banyak faktor-faktor yang membuat seluruh perhitungan dari keanekaragaman negara-negara di dunia seperti flora, faunadan mikroorganisme dapat hilang dan lenyap dari akibat yang bermacam-macam. Faktor-faktor penyebab menghilangnya keanegarakaman hayati adalah sebagai berikut...
Faktor Penyebab Menghilangnya Keanekaragaman Hayati
1. Hilangnya Habitat
Daftar Merah IUCN (Internasional Union for Conservation of Nature) menunjukkan bahwa hilangnya habitat yang diakibatkan dari manajemen pertanian dan hutan yang tidak berkelanjutan yang menjadi penyebab terbesar dari hilangnya keanekaragaman hayati. Jumlah penduduk yang semakin bertambah menyebabkan semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Sedangkan lahan yang tersedia bagi hewan dan tumbuhan semakin sempit yang digunakan sebagai tempat tinggal penduduk, dibabak untuk lahan pertanian atau dijadikan lahan industri.
2. Pencemaran Tanah, Udara, dan Air
Zat pencermar (polutan) merupakan produk buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Polutan mencemari air, udara, dan tanah. Polutan berbahaya bagi organisme. Nitrogen dan sulfur oksida yang dihasilkan dari kendaraan bermotor yang jika bereaksi dengan air maka membentuk hujan asam yang merupakan hujan yang merusak ekosistem. Berlebihan menggunaan chlorofluorocarbon (CFC) menyebabkan lapisan ozon yang terdapat di atmosfer berlubang. Dampak dari masalah tersebut adalah intensitas sinar ultraviolet yang masuk ke bumi semakin meningkat yang mengakitbakan berbagai masalah-masalah seperti berkurangnya biomassa fitoplankton di lautan yang menyebabkan terganggunya keseimbangan dari rantai makanan organisme.
3. Perubahan Iklim
Sebagian penyebab dari perubahan Iklim adalah pencemaran udara oleh gas karbon dioksida (CO2) yang dapat menyebabkan efek rumah kaca. Menurut pendapat Raven (1995), efek rumah kaca yang meningkatkan suhu udara 1-3 C dengan jangka waktu sekitar 100 tahun. Kenaikan suhu tersebut menyebabkan es dikutub akan mencair dan menyebabkan kenaikan permukaan sekitar 1-2 m yang berakibat terjadinya perubahan struktur dan fungsi ekosistem lautan.
4. Eksploitasi Tanaman dan Hewan
Eksploitasi tumbuhan dan hewan secara berlebihan biasanya untuk komoditas yang nilai ekonomi tinggi, seperti kayu hutan untuk bahan bangunan dan ikan tuna sirip kuning yang berharga mahal dan banyak diminati, namun hal ini mengakibatkan efek negatif bagi kepunahan spesies, apalgi tidak diimbangi dengan usaha pengembangbiakkannya.
5. Adanya Spesies Pendatang
Masuknya spesies dari luar ke suatu daerah seringkali mendesak spesies lokal yang sebenarnya merupakan spesies penting dan langka yang terdapat didaerah tersebut. Sebagian spesies asing tersebut dapat menajdi invasih dengan menguasai ekosistem. Contohnya ikan pelangi (Melanotaenia ayamaruensis) merupakan spesies endemik Danau Ayamaru, Papua Barat. Ikan pelangi terancam punah karena dimangsa oleh ikan mas (Cyprinus carpio) yang dibawa dari jepang dan menjadi spesies yang invasif di danau tersebut.
6. Industrilisasi Pertanian dan Hutan
Umumnya para petani menanam tumbuhan atau memelihara hewan yang sifatnya unggul dan menguntunkan, sedangkan bagi tumbuhan dan hewan yang kurang unggul dan kurang menguntungkan akan disingkirkan. Selain dari itu, jika suatu lahan pertanian atau hutan industri umumnya hanya ditanami oleh satu jenis tanaman (monokultur), seperti karet, teh, dan kopi. Dampaknya akan menurunkan keanekaragaman hayati tingkat spesies.
Demikianlah artikel singkat tentang Faktor Penyebab Menghilangnya Keanekaragaman Hayati. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.
Pustaka: