Perjanjian Saragosa: Isi dan Latar Belakang - Pernahkah Anda mendengar tentang Perjanjian Saragosa? Tahukah Anda apa isinya? Dahulu kala, terdapat satu perjanjian internasional yang sengaja dibuat untuk menengahi persaingan yang terjadi antara pedagang Spanyol dan Portugis terkait dengan monopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah Maluku. Pada masa itu, mereka saling klaim memiliki hak penuh atas wilayah Maluku. Akibat dari perjanjian ini, dunia terbagi menjadi dua wilayah kekuasaan. Daerah di sebelah utara garis Saragosa merupakan milik Spanyol dan daerah di sebelah selatan dinyatakan sebagai miliki Portugis. Berikut ini selengkapnya pembahasan tentang Perjanjian Saragosa.
Latar Belakang Perjanjian Saragosa
Munculnya perjanjian Saragosa dilatarbekalangi oleh kedatangan rombongan bangsa Portugis pada tahun 1512 M yang dipimpin oleh Alfonso d’Albuquerque sampai di Maluku dan diterima baik oleh Raja Ternate. Kedatangan Portugis pada awalnya berniat untuk berdagang. Pada saat itu Ternate sedang bermusuhan dengan Tidore, sehingga diharapkan Portugis mau membantu Ternate, salah satunya adalah membangun benteng untuk perlindungan dari serangan musuh. Sebagai imbalannya Portugis diberi kesempatan untuk memonopoli perdangangan.
Pada tahun 1521 M Spanyol memulai ekspedisinya dan sampai di Tidore. Kedatangan Spanyol menimbulkan permusuhan dengan Portugis di Maluku. Portugis dan Spanyol sama-sama menuding telah melanggar Perjanjian Tordesillas. Untuk menyelesaikan sengketa tersebut maka dibuatlah satu perjanjian yang diberi nama perjanjian Saragosa.
Isi Perjanjian Saragosa
Perjanjian Saragosa terjadi pada tanggal 22 April 1529 M di kota Saragosa, Spanyol. Perjanjian ini ditandangani oleh Raja John III dan Kaisar Charles V. Berikut ini adalah selengkapnya isi dari perjanjian Saragosa:
- Spanyol harus meninggalkan Maluku dan menempati daerah kegiatannya di Filipina.
- Maluku menjadi daerah kegiatan Portugis.
Sekian uraian tentang Perjanjian Saragosa: Isi dan Latar Belakang, semoga bermanfaat.