Sejarah Candi Borobudur di Muntilan, Magelang

Candi Borobudur adalah candi bersejarah milik agama Buddha yang terbesar di Asia Tenggara. Candi Borobudur telah menjadi bagian sejarah bangsa Indonesia. Letaknya yang mudah dijangkau membuat candi ini sering dijadikan sebagai lokasi wisata favorit turis lokal maupun asing. Dengan membayar harga tiket masuk, maka pengunjung sudah bisa menikmati keindahan Candi Borobudur. Jika kita melihat gambar atau foto dari Candi Borobudur, akan nampak bahwa candi ini memiliki bentuk yang sangat unik, yakni lebih mirip sebagai puzzle raksasa. Coba Anda perhatikan gambar foto Candi Borobudur berikut ini, sangat mirip kan?

Sejarah Candi Borobudur

 adalah candi bersejarah milik agama Buddha yang terbesar di Asia Tenggara Sejarah Candi Borobudur di Muntilan, Magelang

Selain itu, keunikan lain yang dimiliki Candi Borobudur adalah banyaknya mitos, cerita misteri, kisah, atau legenda tentang asal muasal candi ini yang diceritakan secara turun-temurun. Bahkan, ada juga yang berteori bahwa, sebenarnya pendiri dari Candi Borobudur adalah Nabi Sulaiman. Namun, kita tidak akan menceritakan Candi Borobudur dari sisi itu, melainkan berdasarkan data dan fakta yang telah dikumpulkan oleh para ahli sejarah, selamat membaca.

Letak Candi Borobudur

Candi Borobudur terletak di sekitar daerah Muntilan, Kota Magelang, Jawa Tengah, tepatnya di atas sebuah bukit yang dikelilingi Manoreh membentang dari timur ke barat. Di sebelah barat adalah Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Sedangkan, di sebelah timur adalah Gunung Merbabu dan Merapi. Di sebelah timur tenggara adalah pertemuan antara Sungai Elo dan Sungai Progo.

Candi Borobudur adalah warisan dari Dinasti Syailendra yang tiba di Jawa Tengah pada awal abad ke-7. Salah satu penerus Dinasti Syailendra yang saat itu menguasai 2/3 bagian tanah Pulau Jawa, Raja Samaratungga, memerintahkan rakyatnya membangun Candi Borobudur sekitar abad ke-8. Warisan monument Buddha terbesar di Asia Tenggara ini terdiri dari sekitar 2.000.000 (2 juta) balok batu Andesit.

Asal Usul Candi Borobudur

Tak ada riwayat pasti mengenai asal usul Candi Borobudur, kecuali sedikit petunjuk dari sebuah prasasti yang berasal dari abad ke-9. Prasasti itu mengatakan bahwa antara tahun 778-824 M, Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra memerintahkan dibangunnya sebuah candi bernama Bhumisam-Bharabudhara. Pengaruh bahasa Jawa yang kuat menjadikan pengucapan "Bharabudhara" menjadi "Borobudur".

Bentuk Candi Borobudur terdiri dari 3 tingkat. Bentuk ini disebut Mandala atau tiga tingkat yang menjadi lambang alam semesta. Ketiga tingkat tersebut adalah:
  1. Arupadhatu (tingkat paling atas), tingkat ini terdiri dari patung Buddha di dalam 72 stupa berterawang di atas teras melingkar.
  2. Rupadhatu, terdiri dari empat lorong dengan 1.300 relief dan 1.212 panil berukir yang menghias dindingnya. Pada kelima pagar langkannya terdapat relung terbuka sebagai tempat patung sang Buddha.
  3. Kamadhatu (tingkat terbawah), tingkat ini tersembunyi dengan 160 buah relief yang belum sempat diselesaikan.

Relief pada Candi Borobudur

Apa sih yang terdapat dalam relief Candi Borobudur? Relief-relief ini menceritakan suatu peristiwa tertentu, misalnya saja relief di tingkat Kamadhatu yang memperlihatkan sebab akibat perbuatan baik dan buruk manusia. Sementara 1.300 relief Rupadhatu menampilkan kehidupan sang Buddha, kisah penitisannya dan kisah pemuda Sudhana yang bertekad meneladani sikap sang Buddha.

Gambar Relief Kamadhatu Borobudur

 adalah candi bersejarah milik agama Buddha yang terbesar di Asia Tenggara Sejarah Candi Borobudur di Muntilan, Magelang

Gambar Relief Rupadhatu Borobudur

 adalah candi bersejarah milik agama Buddha yang terbesar di Asia Tenggara Sejarah Candi Borobudur di Muntilan, Magelang

Pada abad ke-10, terjadilah letusan Gunung Merapi yang membuat Candi Borobudur tertutup material gunung merapi. Semak belukar dengan cepat menutupi seluruh permukaan yang tersisa. Sejak itu, selama berabad-abad, keberadaan Candi Borobudur pun terlupakan. Hingga di tahun 1814, Sir Thomas Stamford Raffles yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Semarang mendapat laporan mengenai ditemukannya sebuah bukit yang dipenuhi batuan berukir.

Sepanjang tahun 1815-1891 M sejumlah usaha dilakukan untuk menggali bukit tersebut. Untuk mengurangi kerusakan akibat kelembapan yang berlangsung cepat, sebuah proyek restorasi di tahun 1973 pun dijalankan. Bersama dengan masyarakat internasional dan PBB, pemerintah Indonesia berusaha untuk merawat Candi Borobudur.

Fakta Unik Candi Borobudur

Candi Borobudur juga memiliki fakta yang unik dan menarik yang membuat kita semakin berdecak kagum. Fakta-fakta itu antara lain:
  • Candi Borobudur telah ada 300 tahun lebih awal dibandingkan dengan Angkor Wat di Kamboja dan 400 tahun lebih tua dari bangunan katedral agung di benua Eropa.
  • Candi Borobudur mempunyai panel relief sebanyak 2.672 buah yang jika disusun secara berjajar panel ini bisa mencapai panjang 6 km. Karena ini pula, UNESCO memberikan pengakuan pada Candi Borobudur sebagai ansambel relief Buddha terlengkap dan terbesar di dunia.
  • Candi Borobudur mempunyai talang air sebanyak 100 buah yang berbentuk unik, yakni patung ikan berkepala gajah. Tidak hanya berfungsi sebagai saluran air, tetapi berguna juga menambah keindahan candi. Jika turun hujan, maka aliran hujan yang melalui talang tersebut akan terlihat seperti air mancur.
  • Candi Borobudur terdiri dari 2 juta balok dari pahatan batu vulkanik yang saling mengunci. Sehingga lebih mirip sebagai puzzle raksasa.
Nah, bagaimana? Tentunya dari beberapa fakta di atas membuat kita semakin bangga dengan keberadaan Candi Borobudur di negara kita.
Keajaiban Dunia Lainnya:
Demikianlah uraian tentang Sejarah Candi Borobudur di Muntilan, Magelang, semoga bermanfaat.
LihatTutupKomentar